Pada kesempatan
kali ini saya akan memperkenalkan satu lagi jalur gowes XC yang ada di Bandung
Selatan, yaitu jalur Situ Cileunca - Argapuri, yang dimulai dari dam Sungai
Palayangan Situ Cileunca dan berakhir di Bukit Indah Argapuri Kecamatan
Pasirjambu. Jalur ini cukup variatif, kombinasi jalan aspal, makadam, dan
singel trek yang hampir sekitar 60% berada di tengah-tengah perkebunan teh,
berpadu dengan keindahan pemandangan di sepanjang jalurnya. Hal itulah yang
membuat saya sedikit tergerak untuk menambahkan kata narsis yang sudah saya persempit sendiri maknanya menjadi berfoto
diri sendiri di suatu tempat yang salah satu tujuannya selain sebagai
kenang-kenangan juga menjadi satu kebanggaan bisa menjejakkan kaki kita di
tempat itu. Akan sangat menyesal apabila gowes ke jalur ini dilalui tanpa
berfoto-foto di sepanjang jalurnya, semua keindahan yang tersaji selama
perjalanan akan menggoda siapapun yang menjajal jalur ini untuk mengabadikan
keindahannya.
Supaya kita bisa
lebih menikmati gowesan kita dan sekaligus menghemat tenaga, berhubung jarak
dari titik start di Situ Cileunca sampai
titik finish di Bukit Indah Argapuri berjarak
lebih dari 10 km dan jalurnya lumayan menguras stamina karena banyaknya
tanjakan dan turunan, sebaiknya kita mengangkut sepeda kita terlebih dahulu
menggunakan mobil bak terbuka atau sejenisnya menuju titik start di Situ Cileunca atau menurut istilah para goweser di-loading terlebih dahulu.
Setelah mengecek
kelengkapan dan kesiapan kita serta sepeda kita, gowes dimulai dari pinggir Situ Cileunca sebelum dam Sungai Palayangan menuju jalan kecil ke arah barat, di
sekitar titik start ini pemandangan
lumayan indah, berfoto di sekitar tempat ini rasanya sayang apabila dilewatkan.
foto bersama di dam sungai Palayangan |
Tidak terlalu lama kita gowes, jalan aspal berganti singel trek yang membawa
kita menuju ke perkebunan teh. Trek menurun di tengah perkebunan teh menyambut
kita selepas tanjakan, trek menurun yang minim belokan tajam membuat kita
leluasa memacu sepeda kita menyusuri kebun teh kemudian masuk ke hutan pinus.
Singel trek ini berakhir di jalan aspal Perkebunan Riung Gunung yang juga
merupakan jalan alternatif Pangalengan – Ciwidey.
Perjalanan sepanjang trek ini sebenarnya mengikuti jalur jalan alternatif Pangalengan – Ciwidey, tetapi di banyak bagian kita mengambil jalan pintas berupa singel trek di tengah - tengah perkebunan teh. Dari ujung singel trek pertama tadi kita memintas lagi, mengambil jalur menanjak menuju perkampungan, masuk kembali ke perkebunan teh menempuh jalur yang menanjak menuju sebuah spot yang lumayan tinggi di antara perkebunan teh. Di titik tertinggi inilah kita beristirahat sejenak sambil menikmati hamparan perkebunan teh Perkebunan Teh Pasir Malang afdeling Riung Gunung yang diselingi pepohonan tinggi, memandangi pemandangan kota Pangalengan di kejauhan yang seakan dipagari jajaran pegunungan Wayang Windu, terlihat pula asap membubung dari pembangkit listrik PLTP Wayang-Windu, sangat indah memanjakan mata. Kita seakan dipaksa untuk mengabadikan diri kita, berfoto diantara semua keindahan ini. Suasana alam perkebunan teh membuat kita kembali segar dan siap melanjutkan setengah dari keseluruhan perjalanan ini.
Dari lokasi kita
beristirahat kita sekali lagi disambut trek menurun sebelum masuk kembali ke jalan
Pangalengan-Ciwidey. Sebagai selingan dan sedikit memperpendek jarak ketika
menempuh jalan yang sebagian besar aspalnya sudah terkelupas ini kita bisa
kembali memintas melalui singel trek melewati rerimbunan pohon teh yang banyak
terdapat di sekitar jalan tersebut. Jalur-jalur tersebut adalah jalan pintas
bagi para karyawan perkebunan teh untuk memperpendek jarak tempuh mereka
dibandingkan dengan harus berjalan mengikuti jalan besar. Bagi kami, ini adalah
sebuah sensasi tersendiri mengayuh sepeda melewati rapatnya pohon-pohon teh,
meskipun kita harus berhati-hati jangan sampai kita merusak pohon-pohon teh
yang kita lalui.
Akhirnya kita
sampai di ujung perkebunan teh Riung Gunung, dari sini perjalanan dilanjutkan
dengan menyusuri jalan Pangalengan-Ciwidey yang kondisinya rusak parah.
Pemandangan pun berubah dari hamparan perkebunan teh menjadi pepohonan besar
yang di bawahnya diselingi semak-semak dan pohon-pohon kopi, menuju kawasan
Gunung Tilu. Gowesan terasa semakin berat sekaligus membosankan. Jalan yang
menanjak, berdebu dan kondisi hutan yang sudah agak jarang pepohonannya membuat
sinar matahari terus menyinari kita sepanjang jalan ini sampai di titik
peristirahatan kita selanjutnya , di ujung tanjakan di kawasan hutan Gunung
Tilu.
Tibalah kita di
sebuah bangunan kayu di tengah hutan gunung tilu. Di bawah pepohonan besar
banyak terdapat pohon-pohon kopi, mungkin pohon-pohon kopi ini adalah sebagian
dari program PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) yang sempat digulirkan
pemerintah beberapa waktu lalu. Kita kembali beristirahat sejenak di sini untuk
memulihkan stamina kita. Trek selanjutya yang akan kita tempuh adalah turunan
sepanjang jalan Pangalengan-Ciwidey dilanjutkan dengan menyusuri singel trek
menurun di sepanjang perkebunan teh PPTK Gambung menuju titik finish kita di Bukit Indah Argapuri atau
yang kami sebut sebagai Bukit Teletubbies.
Menyusuri akhir
dari perjalanan kita ini terutama ketika melewati jalan besar kewaspadaan dan handling prima mutlak dibutuhkan.
Kondisi jalan menurun berkelok-kelok dengan aspal yang sudah menghilang hanya
menyisakan batu-batu kerikil akan dengan mudah membuat kita kehilangan kontrol
dan akhirnya membuat kita terjatuh. Mengingat resiko yang mungkin terjadi, di
sepanjang jalan ini sebaiknya kita menahan diri untuk memacu sepeda kita,
sambil terus berkonsentrasi dan waspada, mengingat jalan ini juga cukup ramai
dilalui masyarakat dari atau menuju Pangalengan dan sekitarnya.
Setelah kita
menyusuri jalan menembus hutan Gunung Tilu maka sampailah kita di perkebunan
teh PPTK Gambung, ini berarti kita sudah memasuki wilayah kecamatan Pasirjambu.
Dari sini kita kembali mengambil jalan pintas memasuki singel trek di tengah
hamparan perkebunan teh. Jalurnya cukup menantang, memacu sepeda melewatinya
bisa mengobati rasa kesal kita tadi menyusuri jalan besar sebelumnya. Tapi sekali
lagi, kita tetap harus berkonsentrasi dan waspada, beberapa tonjolan akar pohon
teh dan ranting-rantingnya siap menghadang kita.
Akhir dari singel trek ini adalah sebuah sungai, dan dari sini kita masuk ke jalan Gambung yang beraspal hotmix mulus. Sekitar 10 menit kita mengayuh sepeda kita dan akhirnya sampailah kita di pintu masuk Bukit Indah Argapuri, menanjak sedikit dan sampailah kita di titik finish di atas Bukit Teletubbies.
Tempat ini
berupa beberapa gundukan bukit-bukit kecil yang uniknya tidak ada tumbuhan yang
tumbuh di atasnya, mengingatkan kita kepada serial televisi untuk anak-anak,
Teletubbies. Pada sore hari banyak orang yang menghabiskan waktunya di sini, menikmati
hangatnya mentari sore sambil menunggunya hingga tenggelam. Beberapa komunitas
motokross juga sering mendatangi bukit ini dan memacu motor-motor mereka
melewati bukit-bukitnya, kami pun tergoda untuk memacu sepeda melewati
bukit-bukit tersebut, nikmat sekali. Setelah puas bersepeda mengitari bukit
ini, saatnya kita beristirahat, dan sekali lagi kita dipaksa untuk mengeluarkan
kamera kita mengabadikan pemandangan menakjubkan ini, inilah akhir dari
perjalanan kita di jalur ini.
Puas
beristirahat, saatnya kita kembali ke rumah kita masing-masing. Ada dua pilihan
jalur pulang dari bukit indah argapuri ini, yang pertama kita bisa drifting menyusuri jalan mulus menurun
menuju kota Ciwidey kemudian menuju Soreang. Atau bagi yang belum puas
menikmati jalur offroad, bisa mengambil jalur singel trek di belakang Villa
Argapuri kembali masuk ke kawasan hutan Gunung Tilu menuju kampung Cinangsi
Kecamatan Cimaung, kemudian menyusuri jalan aspal sepanjang alur sungai Cisangkuy
yang akan membawa kita ke jalan raya Soreang-Banjaran, tepatnya di kampung Ciherang.
Dua jalur pulang tadi masing-masing menawarkan kenikmatan tersendiri, mengambil
opsi pertama atau kedua sebagai jalur pulang rasanya tidak terlalu menjadi
masalah. Hal yang paling utama adalah kepuasan kita bersepeda di alam terbuka
sambil menikmati keindahannya, sambil tetap berhati-hati dan berkonsentrasi
selama mengayuh sepeda kita dari awal perjalanan sampai akhirnya kembali ke
rumah kita masing-masing.
salam om Lukman Hakim...saya Anton, salam kenal om..saya tertarik dengan jalur Situ Cileunca - Argapuri ini? berapa km jalurnya? dan apakah ada map jalur yang bisa di share? ada rencana mau bawa rombongan ke jalur ini om..thanks
BalasHapusKapan ada acara ke trek yang sama-sama mudah-mudahan pas saya lagi ke bandung, bisa gabung sekalian.
BalasHapusHatur nuhun
siap....join aja di fb saya https://www.facebook.com/lukman.hakim.393 ..kalo ada trip biasanya suka diposting disana kang,,
Hapushmm sangat menarik bersepeda di sini
BalasHapusgravity adventure